logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊGerilya Bandar di Tahun Hawar
Iklan

Gerilya Bandar di Tahun Hawar

Pengungkapan narkoba besar-besaran terancam sia-sia jika tidak diseimbangkan dengan pencegahan dan rehabilitasi.

Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OjztBFW_mPCAb3WHTMxUjTtqCaQ=/1024x649/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F37e71e46-b7f7-42c4-94fe-60b3ac7ba12f_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Tersangka terkait tindak pidana peredaran narkoba membawa barang bukti narkoba untuk dimasukkan ke dalam mesin insinerator saat pemusnahan barang bukti narkoba di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Tahun 2020 jadi saksi betapa ugal-ugalannya para bandar narkotika menebarkan jualan haram mereka. Virus korona yang mendunia justru menjadi sekutu mengekalkan cengkeraman bisnis terlarang di Indonesia. Di tahun hawar Covid-19, para bandar justru bergerilya dengan lebih panas.

Layaknya sopir ugal-ugalan yang mengabaikan risiko nyawa, para bandar narkoba, terutama sabu, menyelundupkan produk mereka di Indonesia dalam volume yang tidak tanggung-tanggung, seakan tidak peduli risiko terendus aparat, tertangkap, dan dihukum mati.

Editor:
nelitriana
Bagikan