logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บPeredaran Narkoba Berisiko...
Iklan

Peredaran Narkoba Berisiko Meningkat Selama Wabah Covid-19

Dampak serius Covid-19 terhadap perekonomian mengakibatkan pengangguran naik serta tekanan terhadap mental warga makin besar.

Oleh
JOHANES GALUH BIMANTARA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Wl9PzNrQaOId4e2FR4Ck-Lrb0Og=/1024x587/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fdcbfc62a-9e5a-4d63-bb68-69f7d0204897_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Barang bukti kejahatan narkoba yang akan dimusnahkan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/11/2020). Sebanyak 190 kilogram sabu, 265 kg ganja, 9.300 butir ekstasi, 18,51 gram bubuk ekstasi, 8,16 kg tembakau gorila, dan 572 pil happy five tersebut merupakan hasil Operasi Nila Jaya dalam kurun waktu 19 Oktober-2 November.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Tekanan kejiwaan dan pengangguran sebagai dampak pandemi Covid-19 yang mengerutkan ekonomi dan mobilitas masih menjadi tantangan penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2021. Tanpa pengawasan ketat, peredaran narkoba justru bisa semakin marak.

โ€Ada kemungkinan peredaran narkoba tahun 2021 semakin tinggi karena faktor kondisi ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19 belum akan pulih normal,โ€ tutur mantan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal (Purn) Benny Mamoto saat dihubungi, Selasa (22/12/2020).

Editor:
gesitariyanto
Bagikan