logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMenyortir Harta Karun dari...
Iklan

Menyortir Harta Karun dari Tumpukan Pakaian Bekas

Berburu pakaian bekas mewabah di kalangan kawula muda. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk berburu pakaian murah yang bukan murahan di antara tumpukan baju-baju bekas lainnya.

Oleh
FAJAR RAMADHAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9_fmePbm_4HR0Lz72nT3QLZpMp8=/1024x623/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fe354333c-eccc-4e9d-82ed-4199fbfa64ce_jpg.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Kios baju bekas Scndhunter88 milik Hafiz (21) yang berlokasi di Jalan KS Tubun Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020).

Derisa (19) rela berangkat jauh-jauh dari Bogor, Jawa Barat, untuk berburu pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020). Ia bersama dua temannya naik KRL sekitar pukul 08.00. Dua jam berselang, mereka tiba di Blok V Pasar Senen. Di situlah perburuan mereka dimulai.

Menyisir lembar demi lembar di tumpukan pakaian bekas dilakoni Derisa dan teman-temannya. Ketelatenan menjadi kunci mendapatkan pakaian terbaik yang pas dengan selera. Tak kalah penting, pakaian bekas yang masih layak dipakai hangout itu pun harus sesuai dengan kantong. Demi menghemat bujet pakaian, anak muda mengistilahkan berburu pakaian bekas sebagai thrifting. Secara harfiah, thrifting berarti hemat.

Editor:
agnesrita
Bagikan