Disabilitas
Tunanetra Terimpit Kesulitan Ekonomi Selama Pandemi
Sejumlah penyandang tunanetra di Jakarta mengeluhkan minimnya bantuan di tengah kesulitan ekonomi. Saat penghasilan dan lapangan pekerjaan makin minim, mereka berharap bantuan lebih.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fcaaba8f7-fbf1-484f-bc88-bd962dd29c3e_jpeg.jpg)
Sadiah (44), penyandang tunanetra di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Selama pandemi Covid-19, dia sulit mendapat penghasilan dari jasa pijat.
JAKARTA, KOMPAS — Para penyandang tunanetra mengalami kesulitan ekonomi karena pekerjaan yang terhenti selama pandemi Covid-19. Di tengah keterbatasan pemasukan dan bantuan, mereka berusaha bertahan dengan apa yang mereka miliki.
Selama sembilan bulan pandemi Covid-19 di Indonesia, sejumlah penyandang tunanetra di Jakarta sangat sulit mendapat pemasukan dari pekerjaan sehari-hari. Beberapa pekerjaan, seperti jasa pijat, berdagang, hingga mengamen, kian sepi sehingga sulit untuk melunasi kebutuhan harian.