logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บSkenario Penerapan Protokol...
Iklan

Skenario Penerapan Protokol Kesehatan Dikhawatirkan Tidak Berjalan

Regulasi pilkada saat ini dinilai masih berpotensi menyebabkan timbulnya kerumunan. Oleh sebab itu, potensi penularan Covid-19 saat pilkada serentak masih besar meski sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vdOq2f5ybDLJ4PaSdNmRJB1TG4E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fc51c490d-118b-4013-957b-5d7eb9d126c6_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas Komisi Pemilihan Umum Tangerang Selatan, Banten, memeriksa suhu tubuh pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan saat akan masuk kantor KPU Tangsel untuk menghadiri proses pendaftaran kandidat calon wali kota dan wakil wali Kota Tangsel, Sabtu (5/9/2020).

TANGERANG SELATAN, KOMPAS โ€” Skenario penerapan protokol kesehatan dikhawatirkan tidak berjalan saat hari pemilihan kepala daerah Kota Tangerang Selatan. Pangkalnya karena peraturan Komisi Pemilihan Umum saat ini dinilai masih mengakomodasi terjadinya kerumunan. Potensi penularan Covid-19 di tempat pemungutan suara tetap terbuka lebar.

Hal tersebut diutarakan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Alwan Ola Riantoby, Rabu (25/11/2020). Menurut Alwan, kendati prinsip pilkada dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan, tetapi regulasi yang ada tidak mengakomodasi atau setidaknya memberikan ruang agar protokol kesehatan bisa dijalankan secara optimal.

Editor:
nelitriana
Bagikan