logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMasalah Sanitasi Bukan Semata ...
Iklan

Masalah Sanitasi Bukan Semata Soal Teknis

Rasa jijik menyedot tangki septik atau tidak mau membuat instalasi pengolahan air limbah komunal harus dihapus. Sanitasi adalah hak sekaligus kewajiban masyarakat.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hV5lS7i_sFnVr9rH4OlK0Fd8RD0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Ff348c8ba-628d-47b5-8c3f-2f2e9e5553f9_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Waduk Setiabudi yang merupakan penampung air yang telah diolah di fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020). IPAL Setiabudi menggunakan teknologi Moving Bed Bio Fil Reactor (MBBR) atau proses pengoahan limbah secara biologi dengan bakteri yang tumbuh di permukaan media biofilm.

JAKARTA, KOMPAS β€” Belum terwujudnya sanitasi dan pengelolaan limbah cair rumah tangga di Ibu Kota dinilai bukan karena tidak ada teknologi dan sarana, melainkan cara berpikir yang belum melihat kakus, tangki septik, dan pengolahan limbah sebagai bagian penting kehidupan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air siap membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) perkotaan di 15 zona. Saat ini ada lima zona diprioritaskan, yakni di Pluit, Muara Angke, Duri Kosambi, Marunda, dan Sunter Utara. Setiap IPAL bisa menangani 20.000-280.000 meter kubik limbah cair rumah tangga dari kakus dan dapur per hari.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan