logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊHunian Vertikal atau Rumah...
Iklan

Hunian Vertikal atau Rumah Tapak, Mana Lebih Baik?

Menjadi kota inklusif salah satunya bisa diwujudkan dengan menyediakan tempat tinggal sehat bagi semua warganya. Gedung tinggi atau rumah tapak, keduanya berpotensi dikelola untuk memenuhi kebutuhan akan hunian publik.

Oleh
Neli Triana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KqyniufzY7ubs1CYYcBn4zjLdeM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F2018_0814_11470500.jpg
KOMPAS/J GALUH BIMANTARA

Rumah susun sederhana sewa Sukapura di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (14/8/2018).

Para ahli menyatakan daya tarik kota tidak akan berkurang karena pandemi. Perkotaan akan terus tumbuh dan makin padat penghuni di masa depan. Prediksi para ahli itu, antara lain, terungkap dalam konferensi akbar Daring Cities 2020 yang dimotori International Council of Local Environmental Initiatives (ICLEI) dan Kota Federal Bonn, Jerman, pada 7-28 Oktober 2020 dan di Bloomberg New Economy Forum yang diikuti 2020 City Summit oleh National League of Cities pada 16-19 November ini.

Daring Cities mengumpulkan para pemimpin kota secara virtual bersama para ahli untuk memunculkan ide-ide serta praktik-praktik terbaik di dunia yang bisa diduplikasi di tempat lain dalam menangani keadaan darurat iklim di masa Covid-19. Hunian sehat dan inklusif termasuk agenda yang dibicarakan di sana.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan