logo Kompas.id
MetropolitanPengolahan Air Limbah...
Iklan

Pengolahan Air Limbah Perkotaan di Jakarta dan Sekitarnya Masih Buruk

Menurut Bank Dunia, baru 14 persen dari prosedur pengelolaan limbah cair perkotaan di Jakarta yang memenuhi standar.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9OZaSSVY1FBDxAY0rM8vEJ0WybU=/1024x585/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fb88b2e58-5286-424d-bc0b-a7651a9b5b19_jpg.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Penampakan toilet umum milik warga RT 009 RW 001 Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, pada Kamis (19/11/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 59 persen limbah cair kamar mandi maupun kakus rumah tangga di Ibu Kota tidak terkendali pembuangannya. Akibatnya, terjadi pencemaran tanah, air tanah, dan air permukaan. Jakarta memerlukan instalasi pengolahan air limbah atau IPAL yang berkapasitas perkotaan dalam jumlah banyak.

Fakta itu mengemuka dalam diskusi berjudul ”Dibuang ke Mana? Potret Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga di DKI Jakarta” yang diadakan oleh Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Editor:
nelitriana
Bagikan