logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บAntisipasi Kerumunan Bisa...
Iklan

Antisipasi Kerumunan Bisa Dilakukan Lebih Awal

Kemunculan tagar #indonesiaterserah di Twitter dinilai sebagai bentuk kekecewaan warga kepada pemerintah yang tidak tegas menerapkan protokol kesehatan. Seharusnya kerumunan massa dapat diantisipasi sebelumnya.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PnKHpyxUDCbL9_n05JjNtnaox-8=/1024x663/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fb264c7c3-fa90-40a2-82b4-1f92a78926b9_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kemacetan pada jam kerja di Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur, Rabu (11/11/2020). Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta kembali diperpanjang selama dua pekan hingga 22 November 2020.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Warga meluapkan kekecewaan mereka atas tidak adanya antisipasi kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19. Kekecewaan itu diwujudkan dalam tagar #indonesiaterserah yang ramai di linimasa Twitter. Kalangan epidemiolog mengingatkan, antisipasi kerumunan dapat dilakukan lebih awal.

Setidaknya ada 38.000 cuitan per Minggu (15/11/2020) pukul 17.00. Sebagian besar cuitan dalam tagar itu berisi ungkapan kekecewaan dan kritik karena penegakan protokol kesehatan tidak serius diterapkan. Pencuit mempertanyakan sikap pemerintah mengenai imbauan protokol kesehatan, pembatasan sosial, dan pesan-pesan lain terkait Covid-19. Keseriusan penanganan pandemi sejak Maret 2020 pun dipertanyakan kembali.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan