logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊBantuan UMKM, Hendak...
Iklan

Bantuan UMKM, Hendak Dibelanjakan, tetapi Sayang

Masyarakat tidak bisa dibebani untuk memulai memutar perekonomian. Pemerintah pusat dan daerah didorong menerapkan berbagai strategi memantik kegiatan agar roda perekonomian kembali berputar.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1hmMDRipsBNWBsq_Myc7romsDuU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201103TOK8_1604414627.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pegawai UKM tas kulit Janji Pertiwi menyelesaikan pembuatan tas kulit bertema konten lokal, seperti budaya, seni, wisata, dan kuliner, di kawasan Pengadegan, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020 mencekik para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM di Ibu Kota. Ketika pemerintah pusat memberikan stimulus fiskal berupa bantuan sebesar Rp 2,4 juta untuk empat bulan, kebijakan itu disambut dengan gembira oleh masyarakat. Akan tetapi, ternyata bagi-bagi uang itu tidak langsung membuat masyarakat belanja karena banyak yang memilih menabung untuk berjaga-jaga kalau keadaan memburuk.

Di Kelapa Gading Barat, Jakarta Barat, pengusaha salon Donna A Altamirano menunggu pelanggan datang untuk meminta layanan perawatan rambut ataupun penataan rambut. ”Aduh, susah deh di zaman pandemi begini. Omzet turun sampai 80 persen,” katanya ketika dihubungi di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Editor:
nelitriana
Bagikan