logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊAsmara dan Cemburu yang...
Iklan

Asmara dan Cemburu yang Merenggut Nyawa

Kisah cinta yang tidak berjalan baik bisa berakhir buruk. Terlebih bagi orang yang terbutakan oleh emosi sesaat. Kejahatan demi kejahatan terjadi karenanya. Namun, siapa pun pelakunya, hukum siap menjeratnya.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aWFV7YfzKTpW9ikQ4FtRrYomeRw=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_13418453_151_1.jpeg
HANDINING

Ilustrasi Pembunuhan

Amarah karena cemburu buta, asmara bertepuk sebelah tangan, hingga pengkhianatan bisa memicu terjadinya kejahatan. Hal ini terjadi berkal-kali dan di mana saja, baik di kota besar maupun di pelosok desa. Saat emosional, terbukti yang berpendidikan, yang kaya, yang tak berpunya, bisa sama-sama naik darah dan kehilangan akal, lantas bertindak barbar.

Pelaku berinisial MM (46), misalnya, nekat menganiaya AM (35) hingga tewas di wilayah Kampung Bogor, Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. MM membunuh korban karena cemburu saat mendapati istrinya, yang sudah beberapa bulan tak pulang ke rumah karena diduga berselingkuh, tengah bersama AM.

Editor:
nelitriana
Bagikan