logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊAntrean Sampel Tes Usap di DKI...
Iklan

Antrean Sampel Tes Usap di DKI Jakarta Belum Bisa Dipersingkat

Keberhasilan pengendalian pandemi korona ditentukan pemeriksaan sampel dan penelusuran kontak pasien positif Covid-19.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UYdWeZY4jhDT1JVAJi-40p1v5Xc=/1024x606/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fa26a0366-7ef2-4233-aa91-5dc0f82814c0_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengendara sepeda motor mendaftar tes usap PCR melalui layanan tanpa turun (drive thru) di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2020). Laboratorium tersebut memasang tarif tes sesuai batas harga ketentuan Kementerian Kesehatan sebesar Rp 900.000.

JAKARTA, KOMPAS β€” Peningkatan kapasitas pemeriksaan sampel tes reaksi berantai polimerase atau PCR di laboratorium mendesak dilakukan karena sistem pemantauan dan pelaporan yang efektif belum juga tercapai antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan fasilitas kesehatan ataupun laboratorium swasta. Perlu dipertimbangkan sinergi dengan laboratorium di luar Ibu Kota.

”Kita boleh saja berambisi menjadi nomor satu se-Indonesia, tetapi harus dipikirkan matang-matang cara dan kapasitas kelembagaan, alat, dan sumber daya manusianya. Jangan tentukan target di awal yang pada akhirnya sukar dipenuhi,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Johnny Simanjuntak ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (18/10/2020).

Editor:
gesitariyanto
Bagikan