logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊSejumlah Pihak Khawatirkan...
Iklan

Sejumlah Pihak Khawatirkan Kasus Naik akibat Unjuk Rasa

Unjuk rasa yang memunculkan kerumunan besar selama berhari-hari berpotensi memunculkan kluster-kluster baru penularan Covid-19

Oleh
Helena F Nababan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XY5LZLT96-iMHHHHe_TpV1kAXhU=/1024x721/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F671163f2-0428-4d53-900d-cd1756a82a8d_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

ILUSTRASI. Dekorasi manekin bermasker dan mengenakan pelindung wajah di gerai pakaian di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Di saat DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi mulai Senin (12/10/2020), sejumlah pihak mengkhawatirkan penambahan kasus serta potensi kluster baru karena dalam dua hari ini. Potensi kluster baru yang dimaksud merujuk pada aksi unjuk rasa yang mengakibatkan terjadinya kerumunan orang.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Hariadi Wibisono, Selasa (13/10/2020) menegaskan, DKI Jakarta mungkin bisa beralih ke PSBB transisi dari PSBB ketat hanya kalau yakin sudah ada kurva kasus positif atau tingkat penularan yang melandai.

Editor:
nelitriana
Bagikan