Unjuk Rasa
Solidaritas Warga di Tengah Aksi Massa
Tak banyak terlihat publik, sebagian orang menawarkan bantuan bagi orang-orang yang kesulitan di tengah unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fa0c31941-c368-4d64-9fb4-2bae5ed9c104_jpg.jpg)
Orangtua membawa anaknya pulang setelah ditahan seusai rusuh unjuk rasa penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja di Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020).
JAKARTA, KOMPAS โ Gelombang unjuk rasa penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja tidak hanya tentang amarah, kekerasan, dan kerusakan yang ditimbulkan. Namun, di sebagian aksi terselip kisah kemanusiaan sesama warga. Solidaritas itu muncul sebagai bentuk dukungan dari mereka yang tidak bisa turun ke jalan.
Kericuhan saat unjuk rasa penolakan terhadap RUU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020), lalu menyedot perhatian publik. Bentrokan antar-elemen di lokasi demonstrasi tak terhindarkan. Sebagian orang terluka baik dari warga maupun aparat. Gedung-gedung hingga fasilitas umum rusak. Akan tetapi, ada cerita lain selain itu.