logo Kompas.id
MetropolitanMantan Calon Dokter Memilih...
Iklan

Mantan Calon Dokter Memilih Jadi Pelaku Aborsi Ribuan Perempuan di Percetakan Negara

Dengan penghitungan berlandaskan pengakuan tentang jumlah rata-rata pasien per hari dan tarif minimal, polisi memperkirakan klinik mendapat pemasukan total Rp 10,9 miliar sejak ”dokter” DK bergabung bulan Maret 2017.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T_gmDtfEYUMEh0XW4iwwCtMY6aM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200923JOG-Aborsi-Percetakan-Negara-4_1600866103.jpg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Polisi menghadirkan barang bukti kasus aborsi ilegal di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, dalam konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/9/2020).

Seorang lulusan fakultas kedokteran yang belum berstatus dokter diperkirakan sudah mengaborsi ribuan perempuan di sebuah klinik di kawasan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, sejak tahun 2017. Aborsi, seandainya memenuhi pengecualian sekalipun, hanya boleh dilakukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya dari Subdirektorat IV/Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum membongkar perbuatan calon dokter berinisial DK (30) itu pada Rabu (9/9/2020) siang di sebuah klinik Jalan Percetakan Negara III, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih. Ini merupakan tindak lanjut atas informasi dari masyarakat tentang adanya klinik di sana yang kerap menerima pasien pengguguran kandungan.

Editor:
nelitriana
Bagikan