logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บKerumunan Itu Membuat Gemas
Iklan

Kerumunan Itu Membuat Gemas

Sanksi atas pelanggaran adalah senjata untuk memenangi pertempuran kita melawan virus korona baru. Tentu saja, kesadaran mematuhi protokol kesehatan adalah amunisi paling baik.

Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eqU98Iq-1-WBQHdDbxqulknazRk=/1024x602/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F230691e6-9b72-409e-b2c4-5732b3686814_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Situasi keramaian lalu lintas di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, saat hari libur akhir pekan, Minggu (13/9/2020). Kawasan Puncak ramai pengunjung saat akhir pekan meski pandemi Covid-19 masih berlangsung dan jumlah kasus di Indonesia meningkat.

Minggu (13/9/2020) siang, satu grup percakapan hangat lantaran unggahan foto kerumunan pesepeda yang hendak masuk jembatan PIK 2. Jembatan yang ada di perbatasan Jakarta Utara dan Banten ini memang instagramable, seolah-olah mereka yang lewat di situ baru saja menembus batas dua provinsi itu.

โ€Duh, kalau lihat orang ngumpul kayak gitu, bikin gemas. Mereka itu (kerumunan orang) nggak boleh protes ya kalau ICU rumah sakit penuhโ€, tulis seorang kawan dengan nada kesal.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan