logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊProtokol Kesehatan di Pusat...
Iklan

Protokol Kesehatan di Pusat Perbelanjaan Tidak Banyak Berubah

Pengetatan pembatasan sosial berskala besar membuat sejumlah mal di Jakarta sepi pengunjung. Pada hari pertama pengetatan PSBB, protokol kesehatan di sejumlah pusat perbelanjaan tidak mengalami perubahan signifikan.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6zkLAua18JJU_69I3xw4qvCc03c=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F8af9cfa5-9415-4b2d-bcf1-ff39c569b9fc_jpg.jpg
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Suasana sebuah restoran di salah satu mal Jakarta, Senin (14/9/2020) siang. Sejumlah mal tampak sepi di hari pertama pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Suasana yang sama tampak pula di sejumlah restoran dan pujasera. Berdasarkan peraturan Pemprov DKI Jakarta, pelaku usaha kuliner tidak boleh melayani konsumen yang hendak makan di tempat (dine-in). Makanan dan minuman hanya boleh dibawa pulang atau dibeli melalui layanan pesan-antar.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pada hari pertama pembatasan sosial berskala besar atau PSBB secara ketat, protokol kesehatan di sejumlah pusat perbelanjaan tidak mengalami perubahan signifikan. Pemeriksaan suhu tubuh pengunjung, menjaga jarak, dan aturan membersihkan tangan tetap berjalan. Namun, kini pengunjung tidak lagi dapat makan dan minum di tempat.

Manager Humas Mal Senayan City Leonardo mengatakan, setiap orang yang memasuki area mal wajib mengenakan masker dan diperiksa suhu tubuhnya. Untuk mencegah penyebaran virus, manajemen mal menyiapkan sejumlah fasilitas dengan teknologi nirsentuh, seperti pada tombol pintu lift, keran air, dan tombol tiket parkir.

Editor:
khaerudin
Bagikan