logo Kompas.id
›
Metropolitan›PSBB di Jakarta Perlu...
Iklan

PSBB di Jakarta Perlu Ketegasan dan Pemantauan Terus-menerus

Perlu ketegasan dan pemantauan terus-menerus di lapangan agar upaya pengetatan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta benar-benar bermanfaat menurunkan laju pertambahan kasus baru Covid-19.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iLi_DmuRXuHNhUmiXUOqay-07yE=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fe8b087d5-57c5-49c2-abeb-4e4646e869ea_jpg.jpg
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI

Pengojek dan sopir angkot merasakan sepinya pelanggan pada hari pertama pemberlakuan PSBB di wilayah DKI Jakarta, Senin (14/9/2020). Hamzah (kanan) mengatakan, biasanya—prapandemi Covid-19—ia bisa mendapat 10 penumpang dalam setengah hari. Sekarang hanya ada 1 penumpang.

JAKARTA, KOMPAS â€” Perlu ketegasan dan pemantauan terus-menerus di lapangan agar upaya pengetatan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di DKI Jakarta benar-benar bermanfaat menurunkan laju pertambahan kasus baru Covid-19.

Pada Senin (14/9/2020), hari pertama pengetatan kembali PSBB di DKI Jakarta, kondisi lalu lintas menjadi jauh lebih sepi dibandingkan masa PSBB transisi dengan diwajibkannya perusahaan di sektor esensial untuk bekerja dari rumah.

Editor:
khaerudin
Bagikan