logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บKompleksnya Menelusuri Jejak...
Iklan

Kompleksnya Menelusuri Jejak Pasien Positif

Keterlibatan masyarakat memastikan tidak ada individu yang tak terdeteksi menjadi keniscayaan. Petugas kesehatan tidak bisa bergerak sendiri karena selain SDM yang terbatas, juga masih ada pekerjaan harian yang padat.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xfaBO2MRbu6voAXsfKLXi90irSY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Ff3c9feeb-b639-4096-8168-0b22a31bbe41_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara lampu menyala di menara Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran menjelang malam di Jakarta, Sabtu (12/9/2020). Wisma Atlet siap menghadapi semakin tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta, sementara itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai 14 September. Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berencana membuka menara lima yang berkapasitas 886 kamar atau sekitar 1.772 tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala guna melakukan isolasi mandiri.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Penelusuran jejak kontak pasien positif Covid-19 merupakan kunci dari kesuksesan pencegahan penyebaran kluster. Keterlibatan semua anggota masyarakat memastikan tidak ada individu yang tak terdeteksi menjadi keniscayaan.

โ€Petugas kesehatan tidak bisa bergerak sendiri karena selain sumber daya manusia yang terbatas, juga pekerjaan harian yang padat dan menyita waktu,โ€ kata Kepala Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Sari Ulfa Nardia ketika ditemui di Jakarta, Senin (14/9/2020).

Editor:
hamzirwan
Bagikan