logo Kompas.id
MetropolitanReza, Tio, Fariz, dan Otak...
Iklan

Reza, Tio, Fariz, dan Otak Pencandu Narkoba

Kemunculan adiksi atau kecanduan erat kaitannya dengan prinsip kepuasan. Terpenuhinya rasa puas berhubungan dengan sirkuit penghargaan (reward circuit) di dalam otak manusia.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lxiElcpvO5m_4LS19CWW0hQgEgA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200906POLDA-Reza-Artamevia-Sabu-4_1599370717.jpeg
Kompas

Polda Metro Jaya menghadirkan penyanyi RA dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Minggu (6/9/2020), di Jakarta. RA terbukti mengonsumsi sabu.

Banyak yang memelesetkan judul sebuah lagu, ”Satu yang Tak Bisa Lepas”, menjadi ”Sabu yang Tak Bisa Lepas”. Ini lantaran pelantunnya, Reza Artamevia, berurusan dengan polisi gara-gara memakai sabu, untuk kedua kalinya. Nasibnya mirip dengan pesohor lain yang juga tersandung kasus narkoba lebih dari sekali, seperti Tio Pakusadewo dan Fariz RM. Apa yang ada dalam pikiran mereka?

”Izinkan saya, Reza Artamevia, pada kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata perempuan 45 tahun tersebut di Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Minggu (6/9/2020). Membacakan pernyataan dari secarik kertas, Reza antara lain meminta maaf kepada anak, orangtua, dan keluarga besarnya, kemudian menutup dengan peringatan kepada masyarakat agar tidak mengikuti jejaknya.

Editor:
nelitriana
Bagikan