logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊTren Penambahan Kasus Baru...
Iklan

Tren Penambahan Kasus Baru Belum Banyak Diketahui Warga

Lonjakan kasus positif Covid-19 hari-hari ini terjadi karena pemerintah kurang tegas menegakkan peraturan dan sikap warga yang mengabaikan protokol kesehatan.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hTopZEc97YvzvkaJ30-JRvfMncU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F722b0fdf-2a75-4ec7-be80-9a2547c71607_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Penjual keliling tanpa mengenakan masker melintas di depan mural yang berisi ajakan menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2020). Sudah lebih dari lima bulan pandemi Covid-19 melanda. Tren lonjakan kasus juga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebagian warga tidak tahu kalau terjadi lonjakan kasus harian positif Covid-19. Karena itu, sebagian dari mereka masih mengabaikan protokol kesehatan. Mereka juga belum siap jika diberlakukan pengetatan pembatasan sosial untuk memutus mata rantai penularan.

Gambaran warga yang tidak tahu ada tren kenaikan kasus baru justru terjadi di Jakarta. Padahal, sepekan terakhir terjadi tren kenaikan kasus positif yang cukup signifikan, seperti yang terjadi hari Minggu (30/8/2002) dengan 1.114 jumlah kasus positif. Dampaknya ruang isolasi dan ruang Intensive Care Unit bagi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan semakin terbatas. Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 23 Agustus mencatat, sebanyak 64 persen dari 4.456 tempat tidur isolasi di 67 rumah sakit rujukan terisi dan 71 persen dari 483 tempat tidur Intensive Care Unit terisi.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan