logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPenyebaran Informasi Keliru...
Iklan

Penyebaran Informasi Keliru Picu Penyerangan di Polsek Ciracas dan Pasar Rebo

Pemerintah gagal memastikan keamanan di masyarakat karena konflik antara TNI dan polisi kerap terjadi di wilayah sipil. Seharusnya pemerintah malu membiarkan konflik itu terjadi berulang kali.

Oleh
AGUIDO ADRI/ I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QwmZruGkkQTAJG1vrtRC6cENK_g=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F36808140-c7d9-4fc8-a51f-1939332b6e57_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kendaraan yang dibakar dalam penyerangan oleh massa tak dikenal ditarik truk Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Insiden penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, berawal dari informasi keliru yang tersebar sehingga memicu emosi massa. Sejumlah orang kini tengah menjalani pemeriksaan sehubungan dengan kejadian tersebut. Panglima Komando Daerah Militer menekankan kepada anggotanya agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan, insiden penyerangan yang berujung perusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas berawal dari sebuah kecelakaan tunggal di Cibubur, Jakarta Timur, pada 27 Agustus 2020 pukul 20.00. Kecelakaan itu menimpa Prada Dua (Prada) MI, anggota TNI yang bertugas di Direktorat Hukum TNI Angkatan Darat (Ditkumad).

Editor:
nelitriana
Bagikan