logo Kompas.id
MetropolitanPenembakan Sugianto,...
Iklan

Penembakan Sugianto, Kesurupan, dan ”Groupthink”

Di kelompoknya, NL pura-pura kesurupan arwah tokoh penting sehingga mereka mau terlibat menghabisi nyawa Sugianto. Di hadapan polisi, NL mengaku kemasukan arwah korban untuk membelokkan fakta.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hm36TIKMV-H8aIdyJCdJbmMRWQY=/1024x648/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F5d690b70-a5e3-405f-8faa-7c2c3f0d815b_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Tersangka NL, otak pembunuhan terhadap pengusaha pelayaran Sugianto (51), dihadirkan saat rekonstruksi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).

Penembakan seorang pebisnis pelayaran, Sugianto (52), di Kelapa Gading, Jakarta Utara, ternyata diotaki salah satu karyawannya, NL (34). Perempuan ini diduga memanfaatkan kepiawaiannya berakting kesurupan untuk memantapkan hati rekan-rekannya membantu mengakhiri hayat bosnya. Namun, ”arwah” yang masuk ke tubuhnya malah kemudian membantu polisi membongkar kejahatan mereka.

Sugianto roboh pada Kamis (13/8/2020) menjelang pukul 13.00 di depan rumah toko Royal Gading Square, Kelapa Gading. Dari lima tembakan jarak dekat, tiga peluru menembus dada dan wajahnya. Penembaknya melarikan diri dengan membonceng sepeda motor yang dikemudikan rekannya.

Editor:
nelitriana
Bagikan