Iklan
Siap-siap ”Nge-gym” dengan Syarat...
Pengelola pusat kebugaran dan les tari sengaja mengurangi jumlah kursi guna mencegah para anggota duduk mengobrol. Mereka juga tidak boleh berdiri di selasar untuk bercengkerama.
Masa pembatasan sosial berskala besar transisi membuat masyarakat mulai memberanikan diri untuk kembali beraktivitas fisik di pusat kebugaran dan studio tari. Latihan berjalan dengan syarat baik sasana maupun pelanggan memenuhi persyaratan keamanan Covid-19.
”Selama di rumah memang rutin menari supaya enggak mati gaya, tetapi susah menangkap instruksi dari pelatih,” kata Ni Wayan Suryantini, seorang pegawai swasta di Jakarta, Senin (24/8/2020).