logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊSanksi Progresif Bisa...
Iklan

Sanksi Progresif Bisa Berdampak dengan Pengawasan Ketat

Setegas apa pun sanksi yang berlaku bagi pelanggar protokol kesehatan tidak akan berguna kalau pengawasan kendur. Aturan baru itu bisa berdampak dengan pengawasan yang ketat.

Oleh
ADITYA DIVERANTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HhlEgQhxOa_l2jMozwZFL7g9HC4=/1024x614/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fb506a731-3881-43a5-851f-63d1de89c211_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengendara sepeda menggunakan jalur khusus sepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (16/8/2020). Pemprov DKI meniadakan kegiatan kawasan khusus bersepeda di 32 jalur yang disediakan oleh masyarakat karena banyak ditemukan pelanggaran protokol kesehatan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Regulasi untuk memberi sanksi progresif kepada pelanggar protokol kesehatan Covid-19 di Jakarta akan percuma apabila pengawasan lemah. Sebab, sejauh ini masih ada saja warga yang mengabaikan protokol tersebut saat bepergian.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai tingkat pengawasan yang masih minim cenderung memberi celah pada regulasi terbaru ini. Padahal, regulasi sanksi progresif telah mengatur secara tegas hukuman pantas bagi orang yang berulang kali melanggar.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan