logo Kompas.id
MetropolitanLima Luka Senjata Tajam,...
Iklan

Lima Luka Senjata Tajam, Amfetamin, dan Kesimpulan Bunuh Diri Yodi

Sebelum ditemukan meninggal, Yodi Prabowo pernah berulang kali menyampaikan kepada pacarnya: “Kalau saya tidak ada, bagaimana?” Penyidik menafsirkan ”tidak ada” sama dengan meninggal.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wLKAmFhcuAc3TNLc1-IKzhllhN8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200725JOG-Yodi-Prabowo-1_1595664647.jpg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Barang bukti, termasuk struk pembelian pisau, ditunjukkan dalam konferensi pers tentang hasil penyidikan kematian karyawan Metro TV, Yodi Prabowo (25), Sabtu (25/7/2020), di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta. Polisi berkesimpulan, Yodi diduga kuat bunuh diri.

Lebih dari dua pekan sejak penemuan jenazah Yodi Prabowo (25), polisi menemukan beragam fakta, antara lain bahwa karyawan Metro TV itu membeli sendiri pisau yang mengakibatkan kematiannya, serta tidak ada luka selain luka tusuk pada tubuhnya. Akhirnya, polisi berkesimpulan, Yodi diduga kuat bunuh diri.

”Kami berkesimpulan, diduga kuat, bahasanya diduga kuat, bahwa yang bersangkutan melakukan bunuh diri,” tutur Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat, dalam konferensi pers pada Sabtu (25/7/2020) pagi. Ade mengomandoi tim khusus yang terdiri dari personel Ditreskrimum Polda, Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan, dan Kepolisian Sektor Pesanggrahan.

Editor:
nelitriana
Bagikan