logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊUpaya Membangun Jarak di...
Iklan

Upaya Membangun Jarak di Permukiman yang Tak Berjarak

Belum semua warga menganggap wabah Covid-19 nyata dan mengancam. Padahal, penularan Covid-19 terus terjadi dan jumlah kasus positif terus naik. Penanganan wabah, terutama di permukiman padat, butuh pendekatan berbeda.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x5TEc93WLwQQaG43IytJ3pyC13Q=/1024x636/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fd0e56125-9576-457c-9c54-8f7eb1c02831_jpg.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Ilustrasi. Kondisi perumahan nelayan di Kampung Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2019).

Tantangan melawan Covid-19 di kawasan padat penduduk tak hanya sebatas meyakinkan warga yang tak peduli dan meremehkan ancaman pandemi ini. Permukiman padat dengan berbagai persoalannya, termasuk kekumuhan, menjadi tantangan sendiri membangun kesadaran warga menjaga jarak di tengah permukiman yang tak berjarak.

Lima ibu rumah tangga tengah duduk berkumpul sembari mengobrol di salah satu gang sempit kompleks perumahan mereka pada Selasa (21/7/2020) sore. Obrolan diselingi canda itu berlangsung tanpa upaya untuk berjarak atau mengenakan masker.

Editor:
nelitriana
Bagikan