Mempersoalkan Mutu dan Beban Psikologis Belajar di Rumah
Berbagai masalah dan kekhawatiran yang muncul dari sistem pembelajaran jarak jauh memicu usulan untuk sistem ke depan, mulai dari tatap muka dengan sistem bergantian, campuran di rumah dan tatap muka, juga homeschooling.
Pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian besar daerah masih harus melanjutkan sistem pembelajaran jarak jauh pada tahun ajaran baru. Pelaksanaan selama empat bulan terakhir yang dinilai belum baik menimbulkan kekhawatiran pada menurunnya kualitas pendidikan dan masalah psikologis anak.
Kemendikbud mengeluarkan kebijakan pada tahun ajaran baru 2020/2021, yakni hanya sekolah di daerah zona hijau saja yang boleh menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Jumlahnya ada 6 persen siswa. Sementara 94 persen siswa yang berada di zona kuning, oranye, dan merah masih harus melanjutkan sistem pembelajaran jarak jauh, baik secara daring maupun dengan metode lainnya.