logo Kompas.id
MetropolitanPeliknya Pengendalian...
Iklan

Peliknya Pengendalian Penularan Covid-19 di Pasar Tradisional

Kluster penularan Covid-19 di pasar selama beberapa bulan terakhir diperparah dengan pedagang yang menghindari pemeriksaan ”rapid test”. Situasi ini berisiko menambah jumlah kasus dan sulitnya penelusuran Covid-19.

Oleh
ADITYA DIVERANTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rQE-J-9rlgBsOIEb6LhsFijctGM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F1bbb2617-ab82-4fcb-978d-033fca3187cc_JPG.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Pedagang di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, menyiapkan dagangan setelah buka kembali pada Jumat (3/7/2020). Meski sempat ada yang positif Covid-19 di pasar ini, pedagang tetap berjualan tanpa jarak fisik.

Kluster penularan Covid-19 di pasar tradisional terus mencuat sejak Juni 2020 di Jakarta. Penularan di tempat ini belum dapat dikendalikan meski aparat gabungan turun tangan. Gubernur Anies Baswedan menyebut penanganan penularan Covid-19 di pasar sebagai hal yang pelik.

Pernyataan itu benar adanya. Sebab, protokol jaga jarak dan pemeriksaan rutin Covid-19 berjalan tidak merata di sejumlah pasar. Ada yang secara tegas menata arus pengunjung dan menerapkan jaga jarak, tetapi ada pula yang mengabaikan protokol kesehatan, bahkan menghindari pemeriksaan Covid-19.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan