logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊCegah Kepadatan Penumpang...
Iklan

Cegah Kepadatan Penumpang Transportasi Umum Saat Normal Baru

Normal baru pada sektor transportasi umum tidak sebatas ketatnya protokol kesehatan. Potensi kepadatan penumpang bisa terjadi kapan saja jika tidak memperhatikan intensitas angkutan terutama pada waktu sibuk.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AhgxA-RJ_6h7dsyiSQj9wEXq3JE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200507_ENGLISH-SE-GUGUS-TUGAS_E_web_1588855689.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Warga antre mengikuti periksaan cepat (rapid test) Covid-19 yang digelar Badan Intelijen Negara di Terowongan Kendal, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Tes ini diperuntukkan bagi masyarakat yang beraktivitas di kawasan ini, seperti pengguna KRL Commuterline, pengguna MRT, pekerja, ataupun petugas keamanan. Sekitar 500 orang mengikuti tes sebagai upaya deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kesiapan transportasi umum massal menyongsong normal baru bukan sebatas menjamin ketatnya protokol kesehatan. Kepadatan penumpang seperti pertama kali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB bisa terulang karena pembatasan intensitas angkutan.

Transportasi umum, seperti kereta rel listrik (KRL), Transjakarta, dan moda raya terpadu (MRT), menjadi tumpuan warga di Jabodetabek. Saban harinya setiap moda mengangkut hingga ratusan ribu orang. Tak pelak pada waktu berangkat dan pulang kerja terjadi kepadatan di stasiun dan halte.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan