logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPelaku Usaha Otobus Terpukul, ...
Iklan

Pelaku Usaha Otobus Terpukul, Sopir Bus Menganggur akibat Covid-19

Pandemi Covid-19 membuat pengusaha otobus merugi dan terpukul. Situasi ini menyebabkan karyawan dan para sopir bus menganggur.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_UqyMQVL62FVJRTzOMl_OMVPoIQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F2f36d6be-9417-4887-a315-dda9d2534277_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Suasana agen bus Terminal Induk Kota Bekasi yang sepi di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/4/2020). Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanjang di Bodetabek untuk memutus rantai sebaran pandemi Covid-19.

BEKASI, KOMPAS β€” Pengusaha otobus dan sopir bus di Kota Bekasi, Jawa Barat, kian terpukul dan merugi selama pemberlakuan larangan mudik diteken pemerintah pada 24 April 2020. Mereka berharap pandemi Covid-19 cepat berlalu agar aktivitas bisnis transportasi umum angkutan darat kembali menggeliat.

Pengelola usaha Perusahaan Otobus Ranau Indah, Soni Saktono, mengatakan, pengusaha otobus hanya pasrah sejak larangan mudik diteken pemerintah pada 24 April 2020. Sebanyak 30 unit armada bus angkutan kota antarprovinsi (AKAP) miliknya kini tidak lagi beroperasi dan hanya terparkir di pol bus.

Editor:
nelitriana
Bagikan