logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPemulung Sudah Terbiasa di...
Iklan

Pemulung Sudah Terbiasa di Zona Rawan

Bertahun-tahun pemulung hidup dan bekerja di area kotor dengan perlengkapan kerja ala kadarnya. Saat pandemi melanda, mereka bisa mudah tertular penyakit.

Oleh
Fransiskus Wisnu Wardana Dany
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rqniABPUtTVhgPahiBT8ttCbJCA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F0cb856b3-51f3-4643-aa8b-afd74c29c6af_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Priyanto (47) menimbang plastik dari pemulung lain di kolong Jembatan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (8/5/2020). Pemulung kesulitan selama pandemi karena minim bantuan. Padahal, harga plastik anjlok dan sampah berkurang semenjak pandemi.

Pemulung-pemulung di kolong Jembatan Kampung Melayu, Jakarta Timur, bekerja seperti biasa dengan perlengkapan ala kadarnya, Jumat (8/5/2020). Lapak sekaligus tempat bermukim belasan pengais sampah itu jauh dari higienis.

Supatun (51) berulang kali menggaruk tangannya ketika menyortir sampah pulungan. Ada banyak bentol dan bekas luka yang telah mengering di tangan kanannya.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan