logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPSBB Tak Cukup Kuat,...
Iklan

PSBB Tak Cukup Kuat, Antisipasi Mudik Lokal di Jabodetabek

Mudik lokal menjadi tantangan pemerintah untuk menekan persebaran Covid-19. Bila gagal, dikhawatirkan terjadi gelombang kedua lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AO1wqV1RQcqBMoiSnyztXwMv6hY=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Fe90cd2af-8e1f-43a0-8314-d09d80154f38_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

ILUSTRASI: Petugas dari Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mendata pengendara dari luar daerah yang melintas di Pos Pengawasan Prambanan, di Jalan Solo-Yogyakarta, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Minggu (26/4/2020). Pengendara dari zona merah yang bertujuan mudik diminta putar balik.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah dinilai perlu mengantisipasi kegiatan mudik lokal saat perayaan Idul Fitri. Aturan dalam pembatasan sosial berskala besar belum cukup kuat untuk mencegah orang bepergian. Jika kondisi ini berlanjut tanpa ada tindakan, dikhawatirkan akan terjadi penularan SARS-CoV-2 secara masif saat Idul Fitri.

Gagasan tersebut mengemuka dalam diskusi dalam jaringan yang diselenggarakan Institut Studi Transportasi (Instran), Rabu (6/5/2020). Turut berpartisipasi dalam diskusi di antaranya Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, Ketua Instran Darmaningtyas, sejarawan JJ Rizal, dan sejumlah kepala dinas perhubungan di Jabodetabek.

Editor:
nelitriana
Bagikan