logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊH-1 Larangan Mudik, Jumlah...
Iklan

H-1 Larangan Mudik, Jumlah Penumpang di Sejumlah Terminal Bus di Jakarta Melonjak

Upaya untuk memutus mata rantai Covid-19 akan semakin berat. Semakin banyak warga yang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman setelah Presiden Joko Widodo melarang mudik mulai Jumat, 24 April 2020.

Oleh
Aguido Adri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/o0zJrQsU3x4bkiE6WBgwE-AD2tY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Feef8c472-6ce6-47c8-a8d0-e1bcd1ef1ac2_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Penumpang menunggu keberangkatan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). Mulai Jumat (24/4/2020), pemerintah menerapkan larangan mudik, terutama bagi warga wilayah zona merah pandemi Covid-19, yakni Jabodetabek.

JAKARTA, KOMPAS β€” Ribuan warga berbondong-bondong mudik sebelum larangan mudik diberlakukan Jumat, 24 April 2020. Mereka memadati sejumlah terminal bus di Jakarta sehingga terjadi lonjakan penumpang tiga hari terakhir.

Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang Afif M mengatakan, sejak Selasa lalu terjadi lonjakan penumpang. Lonjakan tersebut diduga karena imbauan larangan mudik oleh Presiden Joko Widodo yang berlaku 24 April 2020 demi memutus penyebaran Covid-19.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan