logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊWarga Masih Mudik dari Kota...
Iklan

Warga Masih Mudik dari Kota Bekasi

Sebagian warga yang kehilangan pekerjaan atau diliburkan selama pandemi Covid-19 memilih mudik. Situasi ini tentu saja bisa berdampak buruk karena dapat memperluas penularan Covid-19.

Oleh
Stefanus Ato
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6r77-Og7_Q3ofR8J4NPmyH4PyzA=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F3c8dc2d2-65c5-4266-b736-eda808a38707_jpg.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Sejumlah bus antarkota antarprovinsi tengah menanti penumpang di Terminal Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020). Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, grafik penumpang yang melakukan perjalanan dari terminal itu menurun drastis hingga 70 persen.

BEKASI, KOMPAS β€” Upaya memutus mata rantai penularan wabah coronavirus disease 2019 atau Covid-19 agar tidak meluas ke daerah masih sulit dibendung. Di Kota Bekasi, Jawa Barat, setiap hari masih ada warga yang mudik (pulang ke kampung halaman) lebih awal.

Pada Selasa (31/3/2020) sore, di Terminal Induk Bekasi, Kota Bekasi, masih ada puluhan calo berdiri menanti penumpang. Setiap kali ada calon penumpang yang datang, mereka beramai-ramai menawarkan tumpangan. Selama sekitar satu jam berada di terminal itu, sedikitnya ada lima penumpang yang berangkat ke luar kota.

Editor:
hamzirwan
Bagikan