logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊTari Likurai dan Torang Papua!...
Iklan

Tari Likurai dan Torang Papua! Warnai Pengujung Pekan

Akhir pekan ini, Jakarta diwarnai pameran dan pertunjukan yang terinspirasi seni dan budaya di kawasan timur Indonesia, yakni tari likurai dari Belu, Nusa Tenggara Timur; dan pameran Galeri Sisi bertajuk Torang Papua.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U7nhfR-5zN8kAeKZLMIdTTyay0k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181014_DRAMA-MUSIKAL_A_web_1539524935.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Foto Ilustrasi β€” Ratusan penari antama dan likurai tampil dalam Drama Musikal Antama di padang savana Fulan Fehan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (6/10/2018). Selama satu jam, lebih dari 1.500 remaja dan seniman tampil secara kolosal menggetarkan bukit padang savana di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut.

Akhir pekan ini, Jakarta diwarnai dengan pameran dan pertunjukan yang terinspirasi dari seni dan budaya di kawasan timur Indonesia. Tari likurai dari Belu, Nusa Tenggara Timur, menjadi inspirasi di balik karya terbaru seniman tari Eko Supriyanto, Bodies of Borders yang terjemahan bebasnya adalah tubuh-tubuh perbatasan.

Tarian itu dipertunjukkan di Teater Salihara pada 6-7 Februari 2020 pukul 20.00. Uniknya, tarian itu dibawakan oleh ibu-ibu warga Belu, bukan oleh penari profesional. Likurai biasanya ditarikan untuk menyambut para pejuang yang pulang dari medan peperangan. Tarian tersebut mengakar kuat dalam kultur asli Nusa Tenggara Timur.

Editor:
agnesrita
Bagikan