logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRelawan Bencana dari Desa-desa
Iklan

Relawan Bencana dari Desa-desa

Tidak selalu berstatus relawan, mereka sejatinya bekerja sebagai relawan. Meski sebagian adalah korban bencana, namun panggilan membantu sesama tidak membuat mereka manja menunggu bantuan tiba.

Oleh
Aguido Adri/Stefanus Ato/J Galuh Bimantara
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7TRFwu9SY5J-jUFD1FjRLWB7bD0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200126_115708_1580385184.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Kampung Ciberani, Desa Kiarapandak, yang dikelilingi perbukitan porak poranda akibat longsor. Meski ancaman longsor masih mengintai, masih banyak warga yang bertahan daerah rawan tersebut, Minggu (26/1/2020).

Meskipun menjadi korban longsor, Sunarno (37), tak mau berdiam diri menunggu bantuan. Dia tergerak membantu menyalurkan bantuan ke pengungsi di bagian barat Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ayah dua anak ini bergerak ke kampung-kampung terdampak bencana.

Petani ini awalnya bergerak sendiri membantu penyaluran bantuan enam hari setelah bencana. Sepuluh hari kemudian, dia bergabung dengan Karang Taruna Sukajaya. Lewat organisasi ini, pergerakannya semakin efektif. Bantuan ke warga menjadi lebih tepat sasaran. Dia semakin paham medan bencana dan korban yang membutuhkan bantuan.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan