logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บKetidakpastian Nasib Pengungsi...
Iklan

Ketidakpastian Nasib Pengungsi di Kampung Seupang

Dampak bencana terus bergulir dan berlipat seperti efek domino. Tidak semata korban jiwa dan kerugian materiil saat bencana terjadi, tetapi dampak bisa meluas ke segala aspek, termasuk aspek sosial.

Oleh
J GALUH BIMANTARA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WvF790GMHq8joW-nxOEEy1sF8Ks=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F93422e19-fe68-4b5a-8ff3-a87f68446a97_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Suasana pengungsian warga Kampung Seupang, Desa Pajagan, Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (27/1/2020).

Bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, Banten, tidak hanya menimbulkan kerugian seketika, seperti rumah dan bangunan rusak atau korban luka hingga meninggal. Namun, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat terdampak selanjutnya menjadi tidak jelas, seperti dihadapi pengungsi di Kampung Seupang, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira.

Koordinator sukarelawan mengajar Mathlaโ€™ul Anwar Care, Muhammad Hafidz, mengatakan, seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana Lebak pada Selasa (28/1/2020), jumlah sukarelawan di Kampung Seupang mulai menurun. Para pengungsi penyintas banjir bandang Sungai Ciberang di sana mesti bersiap untuk semakin mandiri.

Editor:
nelitriana
Bagikan