logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊKala Silat Betawi Masuk...
Iklan

Kala Silat Betawi Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Seni beladiri asli Indonesia, silat, sudah diakui Unesco sebagai warisan budaya tak benda sejak akhir 2019 lalu. Silat Indonesia ini termasuk silat Betawi. Namun, agar terus lestari, silat perlu dikelola lebih baik.

Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/n9XnIRr50L9QZU_e3r7xqtBMwhc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Ff36364ce-e85c-4272-bb4b-6c18fc69d1ed_jpg.jpg
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Atraksi pencak silat ala budaya Betawi ditampilkan dalam penyambutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sabtu (2/11/2019), bersama Menteri Kelauatan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko dalam pembukaan gelaran West Java Festival, Bandung (2/11/2019).

Pencak silat telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda (WBTb) dunia dari Indonesia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Kolombia, 9-14 Desember 2019. Pencak silat dianggap memiliki akar tradisi yang kuat terutama dalam dua aspek yaitu bela diri dan mental-spiritual.

Yusron Syarief, salah satu dari anggota tim yang membuat naskah akademis dan mengusulkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, mengatakan, pencak silat menjadi warisan dunia kesepuluh yang ditetapkan UNESCO dalam sidang Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bogota, Kolombia, 12 Desember 2019. Sebelumnya, UNESCO juga sudah menetapkan wayang, keris, batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tari tradisi Bali, kapal phinisi, dan pelatihan batik menjadi WBTb.

Editor:
nelitriana
Bagikan