logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊJakarta Makin Rentan Banjir,...
Iklan

Jakarta Makin Rentan Banjir, Terobosan Kebijakan Mendesak

Potensi banjir di Jakarta akan terus ada meskipun intensitas hujan tak lagi ekstrem. Jakarta membutuhkan antisipasi bencana, khususnya banjir, yang lebih komprehensif dari hulu ke hilir.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/37LGTRXuJtHjF_x2YPyrZuKDmYE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F7f53b93b-dd43-4e5d-badc-a118256c3afa_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas Suku Dinas Badan Air mengoperasikan mesin penyedot ke banjir yang menggenangi terowongan Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020). Banjir yang menggenangi terowongan tersebut mulai terjadi sejak Jumat (24/1/2020). Hingga Minggu (26/1/2020), genangan masih ada di terowongan tersebut meskipun makin surut.

Kawasan DKI Jakarta semakin rentan banjir dalam perubahan iklim yang mengakibatkan curah hujan semakin tinggi di tengah belum siapnya infrastruktur Jakarta mencegah banjir. Selama dua pekan terakhir, banjir masih berulang kali terjadi meskipun tidak ada lagi curah hujan dengan intensitas ekstrem seperti terjadi pada 1 Januari lalu. Hujan dengan curah lebat selama dua pekan terakhir sudah cukup untuk memicu banjir di sejumlah kawasan di Jakarta.

Curah hujan pada Sabtu (18/1/2020) pagi yang tercatat 74 milimeter (mm) per hari di Halim Perdana Kusuma dan 79 mm per hari di Kemayoran mengakibatkan banjir dan genangan di belasan jalan dan perkampungan di DKI Jakarta.

Editor:
nelitriana
Bagikan