logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊKisah Toleransi Para Keturunan...
Iklan

Kisah Toleransi Para Keturunan Pelaut

Selama lebih dari setengah abad, kehidupan umat di Gereja Protestan Mahanaim dan Masjid Al-Muqarrabien, Jakarta Utara, terjalin harmonis. Kedua tempat ibadah itu bahkan hanya terpisah oleh selapis dinding.

Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ApTbzYRy80yB1VWQXBZILlI_rFw=/1024x638/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2Fc1dd2203-e302-4ef7-85ad-1955eb06a1e1_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Gereja Protestan Mahanaim dan Masjid Al-Muqarabbien berdiri berdampingan di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (16/12/2019). Gereja Mahanaim dan Masjid Al-Muqarabbien telah menjalankan ibadahnya masing-masing dengan toleransi sejak tahun 1958.

Keberadaan Masjid Al-Muqarrabien dan Gereja Protestan Mahanaim di Tanjung Priok, Jakarta Utara, hanya dipisahkan selapis dinding. Selama lebih dari setengah abad, kehidupan umat keduanya menjadi potret kerukunan di tengah beragam perbedaan.

Posisi kedua rumah ibadah itu terletak tepat di tepi Jalan Enggano, Jakarta Utara. Jalan raya tersebut sehari-harinya dilintasi truk dan bus berukuran besar yang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Masjid dan gereja terletak bersebelahan dan hanya dipisahkan dinding.

Editor:
Irma Tambunan
Bagikan