logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRantai Makanan di Kawasan...
Iklan

Rantai Makanan di Kawasan Perkotaan Perlu Dipulihkan dan Dijaga

Rusaknya rantai makanan juga menyebabkan meledaknya populasi ular kobra jawa di Jakarta dan sekitarnya. Untuk menekan populasi ular itu, rantai makanan harus dipulihkan dengan membangun ruang terbuka hijau.

Oleh
Aguido Adri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vE5P5Vo8Z2lyqvMn6d3QwTil1iU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F9ae478e6-56b3-47dc-a29a-ee70c8716df1_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Anakan ular kobra yang baru saja dievakuasi dari rumah warga di kawasan Tanah Baru, Depok, diangkut ke base camp pengurus Taman Belajar Ular (Tabu) Indonesia di kawasan Pancoran Mas, Depok, Rabu (18/12/2019). Kemunculan ular, terutama kobra, meresahkan warga Jabodetabek. Bulan November-Desember merupakan waktunya telur ular menetas.

JAKARTA, KOMPAS β€” Perubahan iklim dan rusaknya rantai makanan dalam ekosistem berperan terhadap meledaknya populasi ular kobra jawa (Naja sputatrix) di Jakarta dan sekitarnya. Untuk menekan populasi ular kobra itu, pemulihan rantai makanan perlu segera dilakukan.

Salah satu upayanya adalah membuat ruang terbuka hijau sebagai tempat tinggal burung hantu. Burung predator itu paling memungkinkan untuk dikembangbiakkan di sejumlah wilayah perkotaan.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan