Sampah Tak Terkelola Baik, Warga TPA Cipayung Mengeluh Kian Sengsara
Para pemulung mencari sampah plastik di dekat ekskavator yang tengah menimbun sampah di Tempat Pembuangan Akhir Cipayung, Depok, Jawa Barat, Selasa (26/4/2016). Saat ini kapasitas TPA Cipayung dalam kondisi kelebihan beban karena menampung sekitar 1,35 juta kubik sampah sejak tahun 1986 dan dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor. Setiap hari, TPA ini menerima kiriman sampah sekitar 600 ton.
JAKARTA, KOMPAS — Warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Cipayung, tepatnya Kelurahan Pasir Putih, Kota Depok, Jawa Barat, mengeluh semakin sengsara karena pemerintah setempat tak juga melakukan pengelolaan memadai pada kawasan TPA Cipayung. Setelah menderita akibat bau dan lingkungan kotor selama bertahun-tahun, kini mereka juga harus mengalami jalan putus akibat luapan air dari tumpukan sampah yang masuk di Kali Pesanggrahan.
Salah satu warga kawasan TPA Cipayung, Bambang Sutrisno (50), warga RT 004 RW 002, Kelurahan Pasir Putih, mengatakan, luapan air dari Kali Pesanggrahan itu sudah memutus salah satu ruas jalan di kampung mereka. Bahkan, saat kemarau seperti sekarang, air tak juga surut karena Pemerintah Kota Depok tak menangani akar masalah.