logo Kompas.id
โ€บ
Lain-lainโ€บDikurangi, Ketergantungan...
Iklan

Dikurangi, Ketergantungan Sebatik pada Malaysia

Oleh
LUKAS ADI PRASETYA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p_V19agaf8ekunZ7UhPA9xZLMFY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F07%2F454152_getattachment9d463365-1b97-4ebb-a761-b548fbc93f8b445537.jpg
KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR

Perahu kayu yang membawa masyarakat Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Rabu (21/6), melintasi Sungai Aji Kuning di Kecamatan Sebatik Utara untuk bergegas menuju wilayah Tawau, Malaysia. Akses melalui Sungai Aji Kuning itu menjadi salah satu โ€jalur tikusโ€ yang biasa digunakan masyarakat untuk menuju wilayah Malaysia.

NUNUKAN, KOMPAS โ€” Ketergantungan warga perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada barang kebutuhan pokok asal Malaysia perlahan dikurangi. Di Pulau Sebatik, misalnya, akan dibangun Rumah Pangan Kita untuk menyalurkan bahan-bahan kebutuhan pokok yang ditargetkan dimulai akhir tahun ini. Pertamina juga segera memasok elpiji nonsubsidi ke Sebatik.

Sebatik adalah pulau yang dimiliki dua negara, Malaysia dan Indonesia. Namun, warga Sebatik-Indonesia mendatangkan 70 persen barang kebutuhannya dari Tawau, Malaysia. Kondisi ini sudah berlangsung selama puluhan tahun karena mendatangkan barang dari Tawau lebih murah.

Editor:
Bagikan