Sebagai situs peninggalan bersejarah dengan cakupan kawasan yang luas, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi membutuhkan sarana dan prasarana yang dapat menunjang posisinya sebagai bagian dari kebudayaan yang pernah mengalami masa jaya. Pembangunan museum menjadi penanda yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi bagi pengunjung Muarajambi.
Berlokasi di dalam KCBN Muarajambi, area museum menempati lahan seluas 10 hektar. Museum tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar bersama berbagai bidang ilmu, seperti arsitektur, arkeologi, antropologi, dan botani.
Konsep bangunan dibuat dengan meletakan massa bangunan dalam kawasan Museum KCBN Muarajambi menyesuaikan dengan letak pepohonan. Hal itu bertujuan meminimalkan penebangan pohon. Pola ruang diciptakan lebih dinamis sesuai dengan kondisi situs asli.
Pada bagian pusat museum, terdapat enam ruang pameran yang nantinya menyimpan artefak bersejarah serta sebagai sarana edukasi dan informasi.
Benda-benda yang bakal dipamerkan di museumnya tidak hanya mencakup artefak peninggalan masa lalu, tetapi juga barang kerajinan tradisional seperti tikar dan rotan.
Baca juga: Iringan Tradisi Melestarikan Muarajambi