Gambaran kecelakaan kereta api di Bintaro, Jakarta, pada 19 Oktober 1987, yang ada di halaman 1 harian Kompas dibuat menggunakan sketsa tangan dengan sudut pandang dua dimensi dari atas dan samping.Gambar dua dimensi kurang menampilkan posisi karoseri (badan) gerbong penumpang yang menumpuk di atas lokomotif. Saat itu, harian Kompas belum didesain menggunakan komputer dan belum dicetak berwarna. Tim Infografik Kompas memberikan sentuhan ulang dan warna pada gambaran Tragedi Bintaro dalam sudut pandang isometrik untuk menunjukkan parahnya dampak kerusakan akibat tabrakan.
Kondisi jalur kereta pada waktu itu masih belum jalur rel ganda, masih digunakan bergantian untuk arah yang berlawanan. Lokasi kecelakaan berada setelah tikungan sehingga pandangan masinis tidak bisa melihat jauh.