Rumah bersejarah yang berdiri di Jalan Bung Karno, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, merupakan rumah relokasi dari tempat sebelumnya. Bangunan berdinding kayu ini menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia sebagai tempat pejuang menginapkan Bung Karno dan Bung Hatta satu hari sebelum pembacaan teks Proklamasi 17 Agustus 1945. Tapak rumah ini berjarak sekitar 100 meter dari lokasi semula yang berada di tepi Sungai Citarum.
Pada 16 Agustus 1945, para pemuda yang dipimpin Sukarni dan Chairul Saleh menjemput Soekarno bersama Fatmawati dan putra pertamanya, Guntur, serta menjemput M Hatta. Mereka dibawa ke Tangsi Peta (Pembela Tanah Air) Chudan Rengasdengklok yang sekarang menjadi Tugu Kebulatan Tekad. Untuk tempat istirahat Soekarno sekeluarga dan M Hatta, para pemuda meminjam rumah milik Djiaw Kie Siong. Rumah terbesar di wilayah tersebut dan lokasinya tersembunyi di balik pepohonan. Rumah Rengasdengklok menjadi bagian penting dari sejarah kemerdekaan Indonesia karena melambangkan keterlibatan keturunan Tionghoa dalam mendukung kemerdekaan.