Pada 29 Mei 2006, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi peristiwa keluarnya lumpur, gas panas, dan air dari dalam perut bumi. Hal ini disinyalir imbas dari pengeboran gas bumi yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Lumpur yang dikeluarkan dari perut bumi ini menjadi yang tercepat pertumbuhannya di Indonesia. Bahkan ada penelitian yang memperkirakan semburan lumpur panas di Sidoarjo mungkin masih akan terus terjadi hingga puluhan tahun ke depan.
Narasi yang keluar ke publik beragam, ada yang menyatakan sebagai bencana alam, namun banyak yang beranggapan kejadian ini adalah bencana industrial yang terjadi akibat kesalahan prosedur dari perusahaan yang mengoperasikannya. Peristiwa tersebut juga disinyalir merupakan aktivitas gunung lumpur yang terbentuk karena dipicu aktivitas pengeboran. Di Pulau Jawa sendiri terdapat beberapa lokasi gunung lumpur, salah satu yang terkenal adalah Bledug Kuwu di Grobogan, Jawa Tengah. Lumpur Lapindo sendiri akhirnya disebut Lusi singkatan dari lumpur Sidoarjo dan ada yang mengategorikannya sebagai gunung lumpur.
