Siapa tidak kenal sate? Makanan khas Nusantara yang umumnya terbuat dari daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk dengan lidi tulang daun kelapa atau bambu. Makanan ini mempunyai ciri dimasak dengan cara dibakar/panggang dengan arang. Cara menikmatinya dengan saus dan pelengkap yang setiap jenis sate berbeda. Saus yang paling familiar adalah saus kecap dan kacang. Selain untuk lauk-pauk sehari-hari, sate juga dapat digunakan sebagai bahan persembahan dan keperluan ritual keagamaan, seperti sate lilit yang digunakan sebagai salah satu persembahan di Bali.
Penyebaran sate dimulai dari daerah Jawa yang menyebar hingga ke seluruh Nusantara sehingga menghasilkan berbagai macam jenis sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi Selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand yang dibawa oleh para perantau dari Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri tersebut. Istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan. Di sana sate dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga membawa hidangan dan sate ayam atau sate babi yang menjadi salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.