Eksplorasi batuan Bulan sudah dimulai pada awal 1966 hingga 1976. Saat itu, Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet) berlomba untuk meneliti geologi Bulan. Setelah lama, China ikut mengeksplorasi batuan Bulan menggunakan wahana Chang’e 5 pada akhir 2020.
Terbaru, China mengirim wahana Chang’e 6 untuk eksplorasi di sekitar kutub selatan Bulan di bagian sisi jauh. Beberapa ahli memperkirakan molekul air terdapat di bagian kutub Bulan karena sumbu Bulan hampir tegak lurus dengan bidang ekliptika. Sinar matahari selalu horizontal di kutub Bulan sehingga dasar kawah berada dalam bayangan abadi. Suhu di wilayah tersebut, mencapai -233 derajat celsius dan berpotensi mengumpulkan berbagai zat yang mudah menguap, termasuk es air, selama kurun waktu geologis.
India dan Jepang juga pernah mendarat di Bulan, tetapi misi bertujuan meneliti molekul air yang mungkin terjebak dalam batuan Bulan. Pada 2030, AS dan China berencana membuat stasiun penelitian permanen di Bulan.